Kediri (25/5/2025) – Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri melalui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menyelenggarakan kuliah tamu dan seminar pendidikan bertajuk “Arah Pendidikan di Indonesia: Pembelajaran Bermakna sebagai Penguatan Inovasi Pembelajaran untuk Generasi Emas 2045”, yang digelar di Hall Kampus 2 UNP Kediri, Minggu (25/5/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Dies Natalis FKIP UNP Kediri dan diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, guru, hingga masyarakat umum. UNP Kediri berkomitmen menghadirkan ruang-ruang edukatif yang mempertemukan pemangku kebijakan dan praktisi pendidikan untuk memperkuat inovasi pembelajaran.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Gogot Suharwoto, S.Pd., M.Ed., Ph.D, turut hadir dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menyebut, seminar ini menjadi media strategis dalam menyosialisasikan kebijakan nasional kepada masyarakat dan kalangan pendidikan di daerah.
“Ini adalah media untuk mensosialisasikan kebijakan-kebijakan Kementerian, sehingga guru dan mahasiswa di Kediri lebih siap menghadapi transformasi pendidikan, termasuk penggunaan perangkat pembelajaran mendalam yang mulai diterapkan tahun ajaran 2025/2026,” ujar Gogot.
UNP Kediri juga menghadirkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Dr. Mokhamad Muhsin, M.Pd., sebagai narasumber. Ia menekankan pentingnya pengembangan kompetensi guru secara berkelanjutan, dan menyambut baik inisiatif UNP dalam mempertemukan kampus dan praktisi pendidikan di lapangan.
“Saya mendukung penuh kegiatan seperti ini. Seminar ini menjadi bagian dari penguatan program Satu Hari Guru Belajar yang kami dorong, dan tentunya membantu guru memperbarui wawasan dan metode pembelajaran mereka,” katanya.
Rektor UNP Kediri, Dr. Zainal Afandi, M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini adalah momentum membangun semangat, integritas, dan daya saing sivitas akademika, serta meningkatkan kesiapan kampus sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang andal.
“Kalau LPTK adalah pabriknya guru, maka kualitas produk sangat bergantung pada kualitas proses di dalamnya. Oleh karena itu, kami ingin menyiapkan dosen dan mahasiswa agar memahami pendekatan deep learning, agar nantinya siap menerapkannya ketika mereka terjun ke dunia pendidikan,” tegasnya.
Antusiasme peserta terlihat dari berbagai tanggapan positif. Salah satunya datang dari Ahmad Arif Al Baidhowi, mahasiswa FKIP UNP Kediri, yang mengaku sangat terinspirasi. “Kegiatan ini membuka wawasan kami sebagai calon pendidik. Sangat relevan dan memotivasi untuk terus belajar,” tuturnya.
Melalui seminar ini, UNP Kediri berharap dapat terus menjadi garda terdepan dalam mencetak pendidik yang adaptif, kreatif, dan berdaya saing, demi mewujudkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.